Komunikasi interpersonal :INTERPERSONAL DECEPTION THEORY (TEORI PENIPUAN ANTAR INDIVIDU)
Kamis, Desember 06, 2018
Tokoh dibalik Interpersonal
Deception Theory adalah Judee K. Burgoon dan David B. Buller. Dalam ilmu
komunikasi, berbohong mempunyai teori tersendiri yang membahasnya, yaitu
“Interpersonal Deception Theory” atau Teori Penipuan Antar Individu. Dan
“Interpersonal Deception Theory” itu sendiri dikemukakan untuk berbagai alasan,
biasanya teori ini digunakan untuk menjelaskan bagaimana orang menghindari
tindakan menyakiti orang lain dengan cara berbohong, atau bisa untuk
menjelaskan bagaimana cara orang lain berbohong untuk menyerang orang lain,
berpura – pura empati, menghindari masuk kedalam konflik, dan masih banyak lagi
kebiasaan seseorang yang ada kaitannya dengan memanipulasi pernyataan mereka
dengan kebohongan dijelaskan oleh teori “Interpersonal Deception” ini.
Asumsi Metateoretis
1.
Asumsi ontologis:
Sejauh sifat
kenyataan, teori kebohongan bersifat sangat manusiawi karena memandang berbagai
kenyataan saling bergantung pada berbagai faktor situasional pada individu yang
terlibat
2.
Asumsi epistemologis:
Dalam hal
pengetahuan, teori ini juga bersifat manusiawi. Apa yang ditemukan dari
penelitian sepenuhnya bergantung pada siapa yang mempunyai pengetahuan tentang
apa yang dibicarakan.
3.
Asumsi aksiologis:
Teori IDT bersifat
manusiawi dalam segi nilai. Nilai dari individu yang terlibat disimpulkan dari
nilai dan pengalaman mereka sendiri.
Perspektif Teoritis
Teori Interpersonal
Deception membahas kebohongan melalui lensa teoretis komunikasi antar personal.
Pada dasarnya, ia menganggap kebohongan sebagai suatu proses interaktif antara
pengirim dan penerima. Berbeda dengan penelitian tentang kebohongan sebelumnya
yang memfokuskan pada pengirim dan penerima secara terpisah, IDT memfokuskan
pada sifat dyadic (dual), relational (hubungan) dan dialogic (dialog) dari
komunikasi penuh kebohongan. Perilaku antara pengirim dan penerima bersifat
dinamis, multifungsi, multidimensi dan multimodal.
8
Komunikasi dyadic berarti komunikasi antara dua orang. Dyad berarti sekelompok
terdiri dari dua orang dimana pesan dikirim dan diterima.
8
Komunikasi relational mengacu pada komunikasi dimana makna yang dibentuk oleh
dua orang saling mengisi peran, baik pengirim dan penerima.
8 Aktivitas
dialogic mengacu pada bahasa komunikatif dari pengirim dan penerima,
masing-masing mengandalkan satu sama lain dalam pertukaran tersebut.
Sebagai contohnya adalah kerangka
konseling psikoterapi dan psikologis. Aktivitas dyad, relasional dan dialogis
antara pasien dan ahli terapi bergantung pada komunikasi yang jujur dan terbuka
jika pasien ingin sembuh dan berhasil membina hubungan yang lebih sehat. Kebohongan menggunakan
kerangka teori yang sama karena komunikasi dari satu peserta dengan sengaja
salah.
Contoh Kasus
Contoh:
Tujuan penipuan adalah untuk mengamankan wajah atau membenarkan tindakan.
Citra
dan Robi saling menyukai satu sama lain, namun keduanya masih malu untuk saling
mengakui perasaan masing – masing karena baru saja kenal. Tetapi ada saja
alasan yang menjadikan mereka saling berinterkasi satu sama lain. Suatu
ketika Robi ingin meminjam Novel “Ayat-ayat cinta” milik citra padahal
Robi juga baru saja beli kemarin sore. Pada keesokan harinya tak diduga Citra
menemui Robi diruang kerjanya dan melihat ada dua Novel “Ayat-ayat cinta”
dimeja Robi, spontan Citra bertanya “Ko ada dua novelnya, yang satu punya kamu
yah…?”dengan penuh curiga. Dalam hal ini Robi bisa saja memberi alasan berbagai
macam.
Contoh tersebut adalah kondisi yang membutuhkan
Teori penipuan agar Robi tidak terlihat bahwa dia hanya mencari alasan saja
agar tetap bisa berinterkasi dengan Citra sehingga bisa membuat Robi malu
dimata citra . Robi bisa
saja berbohong melakukan Falsification (Pemalsuan) dengan mengatakan
“Itu bukan punyaku melainkan punya si Romi tadi dia pamer bahwa dia juga punya
novel bagus ini, eh malah tertinggal dimejaku”.
Atau Robi bisa saja
mengatakan “Oh iya itu punyaku merasa tertarik jadi aku beli kemarin, itu
novelmu mau aku balikin, kebetulah kamunya kesini”, dalam kondisi ini Robi
masih mengatakan kejujuran tetapi tidak keseluruhan Concealment
(Penyembunyian), Robi memang baru beli novel kemarin (tetapi tidak dijelaskan
kemarin kapan), dan novel milik Citra spontan langsung dikembalikan agar tidak
terjadi kebocoran.
Terakhir Robi dapat juga
mengatakan secara tegas kepada citra “Iya, aku baru beli di mall kemarin”,
pernyataan tersebut merupakan suatu Equivocation (Pengelakan) untuk menghindar
dari penceritaan yang lebih detail.
0 Comments