Komunikasi interpersonal :TEORI DIALEKTIKA RELASIONAL (RELATIONAL DIALECTICS THEORY)
Kamis, Desember 06, 2018
Makna Dialektika adalah seni diskusi logis sebagai alat
untuk memeriksa kebenaran teori berdasarkan resolusi dari pertentangan atau
kontradiksi.
Teori ini menggambarkan hubungan komunikasi sebagai
kemajuan dan pergerakannya konstan. Teori ini dapat dipahami dan diterapkan
pada konteks organisasi dan juga interpersonal. Orang yang terlibat dalam
berhubungan pada dasarnya dalam selalu ada dorongan dan tarikan dari keinginan
masing-masing individu yang bertolak belakang. Kita membicarakan dua tujuan
yang berlawanan, orang menginginkan “both/and”
bukan “either/or”. Dalam
berkomunikasi kita berusaha mendamaikan keinginan yang bertolak belakang ini
walaupun tidak pernah menghapuskan keinginan kita.
Contoh: dalam berelasi, orang ingin merasa ada keterbukaan
sekaligus ketertutupan (both/and),
bukan hanya menginginkan keterbukaan saja atau tidak berelasi sama sekali (either/or).
Asumsi
• Hubungan tidak bersifat liniar melainkan
fluktuasi yang terjadi antara keinginan yang kontradiktif.
• Hidup berhubungan ditandai dengan adanya perubahan
dengan sejalannya waktu.
• Kontradiksi merupakan fakta fundamental dalam
hidup berhubungan yang tidak pernah behenti untuk menimbulkan ketegangan. Kita
dapat mengelola ketegangan dan oposisi dengan cara yang berbeda-beda, tetapi
kedua hal ini selalu ada dalam hidup berhubungan.
• Komunikasi sangatlah penting dalam mengelola,
mengorganisasikan dan menegosiasikan kontradiksi – kontradiksi dalam hubungan
secara baik.
Baxter dan Montgomery sangat terpengaruh oleh teori Mikail
Bakhtin, seorang filsuf Rusia yang mengembangkan teori dialog personal. Bakhtin
mengemukakan bahwa fenomena komunikasi dan fenomena sehari-hari adalah suatu
bagian dalam kehidupan.
Bahktin menilai bahwa konflik bukan sesuatu yang penting
dalam komunikasi, karena adanya konflik dalam suatu komunikasi adalah hal yang
lumrah. Suatu kebiasaan kecil dalam jangka waktu panjang dapat berpotensi untuk
menyebabkan perubahan yang mendasar. Kehidupan sosial merupakan dialog terbuka
diantara banyak suara dan intinya adalah diferensiasi simultan dan penggabungan
dengan yang lain. Konsep diri hanya mungkin ada dalam konteks dengan orang
lain. Pengalaman manusia dibentuk melalui komunikasi dengan orang lain dan
berfokus pada pentingnya interaksi dengan orang lain dalam penciptaan makna.
Contoh: Peraturan atau norma dalam masyarakat dibuat untuk
membatasi kebebasan perilaku masyarakat dalam konteks tertentu. Namun seiring
dengan perkembangan jaman, kehidupan masyarakat pun ikut berubah. Dengan adanya
perubahan tersebut, maka tidak menutup kemungkinan bahwa aturan / norma
terdahulu tidak lagi sesuai dengan fenomena kehidupan. Dalam tahap inilah
konflik mulai muncul. Tetapi kemudian dengan adanya konflik tersebut akan
memunculkan suatu kesepakatan baru (dalam hal ini norma baru) yang nantinya
menjadi salah satu faktor pengubah kehidupan bermasyarakat, dan seterusnya.
Analisis dan Aplikasi Relational Dialectics Theory
Hubungan adalah suatu koordinasi dan tercipta lewat proses
dialog, maka Komunikasi Antar Persona bukan hanya sekedar komunikasi, namun
juga butuh pemahaman dan tujuan. Jika seseorang tidak dapat menjelaskan orang
lain dalam perannya, maka pada teori ini diasumsikan bahwa mereka tidak
mempunyai hubungan.
Contoh: Pasangan yang sedang mengalami konflik, ada kalanya
mereka tidak dapat menafsirkan hubungan apa yang sedang mereka jalani. Karena
bukan hanya sekedar teman, namun juga karena masalah yang mereka miliki, mereka
enggan mengakui bahwa mereka adalah pasangan.
Kontradiksi adalah konsep sentral relasional dialektika.
Kontradiksi merujuk kepada interaksi dinamis antara oposisi dan membentuk
kesatuan yang kecenderungan saling bergantung (dialektis prinsip kesatuan)
belum saling meniadakan satu sama lain (prinsip dialektika negasi).
Dari perspektif dialektika relasional, ikatan terjadi dalam
saling ketergantungan dengan yang lain dan kemerdekaan dari lainnya. Tanpa
salah satu dari itu, hubungan bisa berkurang intensitasnya.
Ketegangan dialektikal dalam berelasi (secara pribadi dan komunitas)
Dialektikal Internal (personal): ketegangan/ kontradiksi yang muncul dari dan dibangun oleh komunikasi
dan ada 3 kontradiksi dalam hal ini:
1.
Keterkaitan dan
Keterpisahan: seseorang yang memiliki keinginan untuk
berdekatan atau menjauh dari orang terdekat. Hal ini menjadi ciri yang unik
dalam teori komunikasi ini karena keterkaitan dan keterpisahan adalah sesuatu
yang konstan dalam kehidupan berelasi. Berelasi akan tetap terjaga bila salah
satu dari pasangan mau mengorbankan urusan otonomi pribadinya, namun bila
hubungan yang berlawanan asas terjadi berlebihan akan menghancurkan hubungan
tersebut karena ada yang akan kehilangan identitas pribadinya.
2.
Kepastian dan
Ketidakpastian: seseorang memiliki kenyamanan pada
sesuatu yang pasti dan menjauhi ketidakpastian ketika sejalan dengan
perkembangan hubungan mereka. Jadi akan ada kebutuhan yang saling kontradiksi
antara rutinitas dan spontanitas.
3.
Keterbukaan dan
Ketertutupan: seseorang ingin menceritakan segalanya
namun di halangi oleh keinginan akan privasi. Keterbukaan adalah hubungan
relasi yang ideal.
Kontradiksi ini berfokus pada semua informasi personal dan
juga pada perlindungan untuk diri sendiri dalam berkomunikasi.
Cara mengelola ketegangan antara terbuka dan tertutup:
1.
Pemilihan topik : yang tabu/tidak
mau dibahas.
2.
Pengubahan waktu : menyediakan
waktu untuk membicarakan topik sensitif.
3.
Penarikan diri : menghentikan
pembicaraan.
4.
Penyelidikan : menanyakan
informasi lebih lanjut.
5.
Strategi anti sosial : ekspresi
diri : teriak, nangis, cemberut sebagai komunikasi anti sosial
6.
Kebohongan : penyimpangan dari
sebuah kebenaran/ menghilangkan fakta untuk membuat beberapa hal privat tidak
dibicarakan dan untuk menghindari konflik dalam hubungan tsb.
Dialektikal eksternal (komunitas) : ketegangan yang muncul
dari tempat suatu hubungan didalam suatu budaya dan dalam berhubungan dengan
rekan kerja, hubungan sosial dan komunitas yang lebih besar, kita juga
mengalami ketegangan yang sejajar dengan dialektikal internal.
Ada 3 kontradiksi yang paralel dengan kontradiksi dalam
Dialektikal Internal:
1.
Penerimaan dan Pengasingan :
Dibentuk melalui ketegangan yang muncul antara berhubungan privat (pribadi) dan
kehidupan publik. Contoh : dalam wilayah publik, persahabatan diterima dalam
hubungan privat, tapi dalam hubungan persahabatan di tempat kerja dapat
menimbulkan umpan balik yang negatif (dicurigai) dari rekan kerja lain. Orang
yang terkenal (politikus, artis, selebritas) hidup dalam penerimaan kehidupan
publik dan juga memiliki kehidupan privat yang kadang kala tidak diterima oleh
publik. Penerimaan dan Pengasingan ini dapat dipisahkan tapi tetap bisa saling
terkait dalam berbagai cara.
2.
Yang Biasa dan Yang Unik :
Dibentuk melalui ketidaknyamanan publik pada sesuatu yang unik apalagi yang
berlebihan. Hal ini membentuk publik untuk tidak terlalu antusias dengan
inovasi bahkan ada yang menganggap aneh.
Contoh : dalam film Children of the Lesser God, menunjukkan keunikan hubungan yang dianggap aneh, karena dalam film ini tokoh yang normal berprofesi pengajar menjalin kasih dengan buruh yang bisu-tuli. Publik menganggap mereka bukan pasangan yang pas, cocok. Kontradiksi dari kedua hal ini selalu berlangsung.
Contoh : dalam film Children of the Lesser God, menunjukkan keunikan hubungan yang dianggap aneh, karena dalam film ini tokoh yang normal berprofesi pengajar menjalin kasih dengan buruh yang bisu-tuli. Publik menganggap mereka bukan pasangan yang pas, cocok. Kontradiksi dari kedua hal ini selalu berlangsung.
3.
Membuka dan Menutup Rahasia:
dibentuk melalui perbedaan antara hubungan yang ideal dengan yang dijalani,
dalam hal ini melibatkan adanya keterbukaan pertukaran pikiran tapi bukan
keterbukaan yang sempurna. Contoh: dalam dunia PR yang selalu menyangkut
peningkatan citra baik perusahaan biasanya harus memberikan laporan fakta yang
ada tapi tidak semua fakta dibeberkan secara keseluruhan karena tujuan idealnya
adalah untuk citra baik tersebut. Namun dalam kenyataan kadang ada rahasia
perusahaan yang bocor ke publik. Cara praktis mengatasi ketegangan dialektikal.
Komunikasi yang efektif dan jujur membicarakan tentang
ketegangan ini dan menyadari kenyataan dari kontradiksi yang muncul dapat
membangun hubungan relasi jangka panjang. Dalam teori ini membahas 8 cara
mengatasinya:
·
Penyangkalan: menanggapai satu sisi dari
dialektikal dan mengesampingkan sisi yang lain. Contoh: pasangan yang
menggunakan strategi penyangkalan sering tidak puas dengan cara mereka
mengatasi ketegangan antara keterbukaan dan ketertutupan. Disorientasi: membuat
keputusan antara 2 hal yang berlawan dan merujuk pada pemberian prioritas pada
oposisi yang ada. Contoh: bila memutuskan selalu dekat tiap saat dan tidak
mengindahkan kebutuhan lain (privasi).
·
Perubahan Melingkar: satu pilihan dari 2 hal
yang berlawanan pada waktu tertentu dan saling bergantian. Contoh: kakak
beradik saat kecil merasa begitu dekat, saat remaja merasa harus ada privasi
dan indentitas masing-masing yang berbeda, setelah dewasa kembali merasa dekat
tapi hidup terpisah.
·
Segmentasi: memisahkan beberapa hal untuk
menekan bagian yang berlawanan.
Contoh: memisahkan hal yang akan mengakibatkan ketegangan dari tempat kerja akan terbawa bila dirumah.
Contoh: memisahkan hal yang akan mengakibatkan ketegangan dari tempat kerja akan terbawa bila dirumah.
·
Keseimbangan: kompromi antara 2 hal yang
bertentangan dan mencoba menenukan daerah yang seimbang yang menyenangkan kedua
belah pihak
contoh: memutuskan untuk melakukan apa yang diinginkan masing-masing pihak demi mencapai kenyamanan dan kebahagiaan.
contoh: memutuskan untuk melakukan apa yang diinginkan masing-masing pihak demi mencapai kenyamanan dan kebahagiaan.
·
Integrasi: perpaduan dari dua hal yang
berlawanan dengan secara bersamaan menanggapi dan menentang ketegangan tanpa
niat tertentu. Contoh: meneladani kelanggengan hubungan pasutri yang sudah
menikah puluhan tahun.
·
Rekalibrasi: merubah dialektika yang ada
dengan cara tertentu sehingga seperti tidak memiliki arti yang bertentangan.
Contoh : asal bisa didefinisikan ulang apa yang dimaksud dengan keterbukaan dan
ketertutupan akan membuat hubungan lebih baik.
·
Reafirmasi: menetralkan dialektika dengan
memberikan pengertian bahwa ketegangan itu tidak bisa dihilangkan dan tidak
perlu dikeluhkan melainkan disadari keberadaannya dan penyebabnya. Contoh:
keterbukaan dalam berkomunikasi dan menyadari topik yang tabu untuk
dibicarakan.
Teori ini masih relatif baru / muda dan tidak menawarkan
prediksi sebagai solusi karena berelasi selalu berubah dan berkesinambungan.
Hal ini berbeda dengan teori tradisional biasanya mengusahakan adanya prediksi
dan pernyataan mengenai fenomena komunikasi.
Teori ini menyarankan:
·
Alasan yang mendasar bahwa
hubungan yang erat tidak ditentukan oleh proses aktivitas yang fluktuatif dan
berprasangka buruk akan mempengaruhi kegagalan berrelasi.
·
Apresiasi pada usaha untuk
mempertahankan hubungan yang erat akan memperkuat keteguhan hati untuk tidak
menyerah pada saat terjadi ketegangan.
·
Hidup dengan menyadari akan adanya
kontradiksi sebenarnya tidak menyusahkan, ibarat belajar mengendarai sepeda
pada awalnya akan menyenangkan apabila sadar bahwa akan ada luka di sekujur
tubuh yang menyakitkan karena jatuh dari sepeda
0 Comments