Komunikasi interpersonal :TEORI DISONANSI KOGNITIF
Kamis, Desember 06, 2018
Teori disonansi kognitif merupakan sebuah teori komunikasi
yang membahas mengenai perasaan ketidaknyamanan seseorang yang diakibatkan oleh
sikap, pemikiran, dan perilaku yang tidak konsisten dan memotivasi seseorang
untuk mengambil langkah demi mengurangi ketidaknyamanan tersebut.
Disonansi adalah sebutan ketidakseimbangan dan konsonansi
adalah sebutan untuk keseimbangan. Brown menyatakan teori ini memungkinkan dua
elemen untuk melihat tiga hubungan yang berbeda satu sama lain. Mungkin saja
konsonan (consonant), disonansi (dissoanant), atau tidak relevan (irrelevan).
Hubungan konsonan(consonant relationship) ada antara dua
elemen ketika dua elemen tersebut pada posisi seimbang satu sama lain. Hubungan
disonansi(dissonant relationship) berarti bahwa elemen-elemennya tidak seimbang
satu dengan lainnya
Hubungan tidak relevan(irrelevan relationship) ada ketika
elemen-elemen tidakmengimplikasikan apa pun mengenai satu sama lain. Pentingnya
disonansi kognitif bagi peneliti komunikasi ditunjukkan dalam pernyataan
Festinger bahwa ketidaknyaman yang disebabkan oleh disonansi akan mendorong
terjadinya perubahan.
Asumsi
Teori disonansi kognitif adalah menjelaskan mengenai
keyakinan dan perilaku mengubah sikap. Teori ini berfokus pada efek
inkonsistensi yang ada diantara kognisi-kognisi. 4 asumsi dasar dari teori ini:
Manusia memiliki hasrat akan adanya konsistensi pada
keyakinan, sikap, dan perilakunya.. Penjelasan: menekankan sebuah model
mengenai sifat dasar dari manusia yang mementingkan adalnya stabilitas dan
konsistensi. Teori ini menyatakan bahwa orang tidak akan menikmati
inkonsistensi dalam pikiran dan keyakinan mereka. Sebaliknya, mereka akan
mencari konsistensi.
Disonansi diciptakan oleh
inkonsistensi psikologis. Penjelasan: berbicara mengenai jenis konsistensi yang
penting bagi orang. Teori ini tidak berpegang pada konsistensi logis yang kaku.
Sevaliknya teori ini merujuk pada fakta bahwa kognisi-kognisi harus tidak
konsisten secara psikologis(dibandingkan tidak konsisten secara logis).
Disonansi adalah perasaan
tidak suka yang mendorong orang untuk melakukan tindakan-tindakan dengan dampak
yang dapat diukur. Penjelasan: menyatakan bahwa ketika orang mengalami
inkonsistensi psikologis disonansi tercipta menimbulkan perasan tidak suka.
Jadi orang tidak senang berada dalam keadaan disonansi, hal itu merupakan suatu
keadaan yang tidak nyaman.
Disonansi mendorong usaha
untuk memperoleh konsonansi dan usaha untuk mengurangi disonansi Penjelasan:
untuk menghindari situasi yang menciptakan inkonsistensi dan berusaha mencari
situasi yang mengembalikan konsistensi. Jadi, gambaran akan sifat dasar manusia
yang membingkai teori ini adalah sifat dimana manusia mencari konsistensi
psikologis sebagai hasil dari rangsangan yang disebabkan oleh kondisi
ketidaksenangan terhadap kognisi yang tidak konsisten.
0 Comments