TEORI KOMUNIKASI MASSA :Teori Pembelajaran Sosial (social learning)
Kamis, Desember 06, 2018
Komunikasi Massa
(Mass Communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak
(Surat Kabar, Majalah) atau elektronik (radio, televisi) yang dikelola oleh
suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah
besar orang yang tersebar dibanyak tempat.
1. Teori Pembelajaran Sosial (social learning)
Teori pembelajaran sosial
adalah suatu teori yang mengkaji dampak media massa. teori ini dipopulerkan
oleh Albert Bandura dan dibantu oleh Richard Walter. Namun sebelumnya teori ini
pernah diteliti oleh dua orang psikolog, yaitu: Neil Miller dan John Dollard
pada tahun 1941.
a. Penelitian Miller dan
Dollard
Pada tahun 1939, Miller dan
Dollar melakukan penelitian mengenai teori pembelajaran sosial. Dalam penelitiannya Miller dan
Dollard menunjukan bahwa anak-anak dapat belajar meniru atau tidak meniru
seseorang dalam upaya memperoleh imbalan berupa permen. Dalam percobaannya
tersebut, juga dapat diketahui bahwa anak-anak dapat membedakan orang-orang
yang akan ditirunya. Misalnya jika orang tersebut laki-laki maka akan
ditirunya, jika perempuan tidak. Lebih jauh lagi, mereka dapat meniru orang dengan
sekali pembelajaran, hasil belajar ini kadang berlaku umum untuk rangsangan
yang sama. Misalnya, anak-anak cenderung lebih suka meniru orang-orang yang
mirip dengan orang yang sebelumnya memberikan imbalan. Jadi, kita mempelajari
banyak perilaku "baru" melalui pengulangan perilaku orang lain yang
kita lihat. Contohnya kita meniru perilaku orang lain, karena kita mendapatkan
imbalan atas peniruan tersebut dari orang tersebut dan juga dari mereka yang
mirip dengan orang tersebut di masa lampau.
Maka dari hasil penelitian
ini Miller dan Dollard mengatakan bahwa peniruan (imitation) di antara
manusia tidak disebabkan oleh unsur instink atau program biologis, namun melalui belajar (learn)
meniru perilaku orang lain. Artinya peniruan tersebut merupakan hasil dari satu
proses belajar. Proses belajar tersebut oleh Miller dan Dollard dinamakan
"social learning “(pembelajaran social). Perilaku peniruan (imitative
behavior) kita terjadi karena kita merasa telah memperoleh imbalan ketika
kita meniru perilaku orang lain, dan memperoleh hukuman ketika kita tidak
menirunya.
b. Teori Pembelajaran Sosial
Albert Bandura
Pada tahun 1959, Albert
Bandura dan Richard
Walters mengusulkan satu perbaikan atas gagasan Miller dan Dollard tentang belajar
melalui peniruan. Bandura dan Walters menyarankan bahwa kita belajar banyak
perilaku melalui peniruan, bahkan tanpa adanya penguat (reinforcement)
sekalipun yang kita terima. Kita bisa meniru beberapa perilaku hanya melalui
pengamatan terhadap perilaku model, dan akibat yang ditimbulkannya atas model
tersebut. Proses belajar semacam ini disebut "observational learning"
- pembelajaran melalui pengamatan. Contohnya, percobaan Bandura dan Walters
mengindikasikan bahwa ternyata anak-anak bisa mempunyai perilaku agresif hanya
dengan mengamati perilaku agresif sesosok model, misalnya melalui film atau
bahkan film kartun.
Maka dari penjelasan ini didapat asumsi dasar Teori
Pembelajaran Sosial:
“bahwa orang mempelajari banyak perilaku dari peniruan
(imitation). Didasarkan pada konsep saling menentukan (reciprocal
determinism), tanpa penguatan (beyond reinforcement), dan pengaturan
diri / berfikir (self-regulation cognition), hal ini terjadi karena adanya hukuman dan
ganjaran, serta keserupaan model dengan pengamatnya”.
0 Comments