teori komunikasi massa : Teori Kultivasi
Kamis, Desember 06, 2018
Tokoh
yang memperkenalkan teori kultivasi adalah George Gerbner. Teori Kultivasi (Cultivation Theory) merupakan salah satu teori yang
mencoba menjelaskan keterkaitan antara media komunikasi (dalam hal ini
televisi) dengan tindak kekerasan. Teori Kultivasi pada dasarnya
menyatakan bahwa para pecandu (penonton berat/heavy viewers) televisi membangun
keyakinan yang berlebihan bahwa “dunia itu sangat menakutkan” . Hal tersebut
disebabkan keyakinan mereka bahwa “apa yang mereka lihat di televisi” yang
cenderung banyak menyajikan acara kekerasan adalah “apa yang mereka yakini
terjadi juga dalam kehidupan sehari-hari”.
Dalam hal ini, seperti Marshall McLuhan, Gerbner
menyatakan bahwa televisi merupakan suatu kekuatan yang secara dominan dapat
mempengaruhi masyarakat modern. Kekuatan tersebut berasal dari kemampuan
televisi melalui berbagai simbol untuk memberikan berbagai gambaran yang
terlihat nyata dan penting seperti sebuah kehidupan sehari-hari.Televisi mampu
mempengaruhi penontonnya, sehingga apa yang ditampilkan di layar kaca dipandang
sebagai sebuah kehidupan yang nyata, kehidupan sehari-hari. Realitas yang
tampil di media dipandang sebagai sebuah realitas
objektif.
Saat ini,
televisi merupakan salah satu bagian yang penting dalam sebuah rumah tangga, di
mana setiap anggota keluarga mempunyai akses yang tidak terbatas terhadap
televisi. Dalam hal ini, televisi mampu mempengaruhi lingkungan melalui
penggunaan berbagai simbol, mampu menyampaikan lebih banyak kisah sepanjang
waktu. Gebrner menyatakan bahwa masyarakat memperhatikan televisi sebagaimana
mereka memperhatikan tempat ibadah (gereja). Lalu apa yang dilihat di
televisi? Menurut Gerbner adalah kekerasan, karena ia merupakan cara yang
paling sederhana dan paling murah untuk menunjukkan bagiamana seseorang
berjuang untuk mempertahankan hidupnya. Televisi memberikan pelajaran berharga
bagi para penontonnya tentang berbagai ‘kenyataan hidup’, yang cenderung
dipenuhi berbagai tindakan kekerasan.
Lebih jauh dalam
Teori Kultivasi dijelaskan bahwa bahwa pada dasarnya ada 2 (dua) tipe penonton
televisi yang mempunyai karakteristik saling bertentangan/bertolak belakang,
yaitu ;
(1)
Para pecandu/penonton fanatik (heavy
viewers) adalah mereka yang menonton televisi lebih dari 4(empat) jam
setiap harinya. Kelompokpenontonini sering juga disebut sebagai kahalayak ‘the
television type”
(2)
Penonton biasa (light
viewers), yaitu mereka yang menonton televisi 2 jam atau kurang dalam
setiap harinya.
Dalam
penelitian yang dilakukannya, Gerbner juga menyatakan bahwa cultivation
differential dari media effect untuk dijadikan
rujukan untuk membandingkan sikap penonton televisi. Dalam hal ini, ia membagi
ada 4 sikap yang akan muncul berkaitan dengan keberadaan heavy viewers,
yaitu:
1. Mereka yang memilih
melibatkan diri dengan kekerasan
Yaitu mereka yang pada akhirnya terlibat dan menjadi bagian
dari berbagai peristiwa kekerasan
2. Mereka yang ketakutan
berjalan sendiri di malam hari
Yaitu merekayang percaya bahwa kehidupan nyata juga penuh
dengan kekerasan, sehingga memunculkan ketakutan terhadap berbagai situasi yang
memungkinkan terjadinya tindak kekerasan. Beberapa kajian menunjukkan bahwa
untuk tipe ini lebih banyak perempuan daripada laki-laki.
3. Mereka yang terlibat
dalam pelaksanaan hukum
Yaitu mereka yang percaya bahwa masih cukup banyak
orang yang tidak mau terlibat dalam tindakan kekerasan.
4. Mereka yang sudah
kehilangan kepercayaan
Yaitu mereka yang sudah apatis
tidak percaya lagi dengan kemampuan hukum dan aparat yang ada dalam mengatasi berbagai
tindakan kekerasan.
Analisis
kultivasi adalah sebuah teori yang memprediksikan dan menjelaskan formasi dan
pembentukan jangka panjang dari persepsi, pemahaman, dan keyakinan mengenai
dunia sebagai akibat dari konsumsi akan pesan-pesan media. Teori ini
menjelaskan bagaimana masyarakat telah terpengaruh dampak dari media massa,
sehingga mengelompokan masyarakat sebagai pecandu berat televise dan penonton
biasa. Hal itu bisa dilihat dari sikap mereka.
Contoh penerapan teori kultivasi di Indonesia, yaitu
bahwa banyaknya masyarakat Indonesia yang gemar menonton televisi, dan mereka
termasuk ke dalam kelas penonton berat. Seperti yang kita ketahui bahwa saat
ini televisi sering menayangkan adegan-adegan kekerasan, dan hal itu
berpengaruh kepada anak-anak yang sudah mulai sering melakukan kekerasan
terhadap temannya sendiri.
0 Comments