Komunikasi interpersonal :TEORI PERTUKARAN SOSIAL (SOCIAL EXCHANGE THEORY)
Kamis, Desember 06, 2018
Pengertian
Teori pertukaran sosial ini didasarkan
pada pemikiran bahwa seseorang dapat mencapai suatu pengertian mengenai sifat
kompleks dari kelompok dengan mengkaji hubungan di antara dua orang (dyadic
relationship). Suatu kelompok dipertimbangkan untuk menjadi sebuah kumpulan
dari hubungan antara dua partisipan tersebut.
Perumusan tersebut mengasumsikan bahwa
interaksi manusia melibatkan pertukaran barang dan jasa, dan bahwa biaya (cost)
dan imbalan (reward) dipahami dalam situasi yang akan disajikan untuk mendapatkan
respons dari individu-individu selama berinteraksi sosial.
Jika imbalan dirasakan tidak cukup atau
lebih banyak dari biaya, maka interaksi kelompok kan diakhiri, atau
individu-individu yang terlibat akan mengubah perilaku mereka untuk melindungi imbalan
apapun yang mereka cari.
Munculnya Teori Pertukaran Sosial
Pada umumnya, hubungan sosial terdiri daripada masyarakat, maka kita dan
masyarakat lain dilihat mempunyai perilaku yang saling memengaruhi dalam
hubungan tersebut yang terdapat unsur ganjaran, pengorbanan dan keuntungan.
Ganjaran merupakan segala hal yang diperoleh melalui adanya
pengorbanan, manakala pengorbanan merupakan semua hal yang dihindarkan, dan
keuntungan adalah ganjaran dikurangi oleh pengorbanan. Jadi perilaku sosial
terdiri atas pertukaran paling sedikit antara dua orang berdasarkan perhitungan
untung-rugi. Misalnya, pola-pola perilaku di tempat kerja, percintaan, perkawinan,
dan persahabatan.
Analogi dari hal tersebut, pada suatu ketika anda merasa
bahwa setiap teman anda yang di satu kelas selalu berusaha memperoleh sesuatu
dari anda. Pada saat tersebut anda selalu memberikan apa yang teman anda
butuhkan dari anda, akan tetapi hal sebaliknya justru terjadi ketika anda
membutuhkan sesuatu dari teman anda. Setiap individu menjalin pertemanan
tentunya mempunyai tujuan untuk saling memperhatikan satu sama lain. Individu
tersebut pasti diharapkan untuk berbuat sesuatu bagi sesamanya, saling membantu
jikalau dibutuhkan.
Akan tetapi mempertahankan hubungan persahabatan itu juga
membutuhkan biaya (cost) tertentu,
seperti hilang waktu dan energi serta kegiatan-kegiatan lainnya yang tidak jadi
dilaksanakan.
Pada pembahasan ini akan ditekankan pada pemikiran teori
pertukaran oleh Homans dan Blau. Homans dalam analisanya berpegang pada
keharusan menggunakan prinsip-prinsip psikologi individu untuk menjelaskan
perilaku sosial daripada hanya sekedar menggambarkannya. Akan tetapi Blau di lain
pihak berusaha beranjak dari tingkat pertukaran antarpribadi di tingkat mikro,
ke tingkat yang lebih makro yaitu struktur sosial. Ia berusaha untuk
menunjukkan bagaimana struktur sosial yang lebih besar itu muncul dari
proses-proses pertukaran dasar.
Berbeda dengan analisa yang diungkapkan oleh teori
interaksi simbolik, teori pertukaran ini terutama melihat perilaku nyata, bukan
proses-proses yang bersifat subyektif semata. Hal ini juga dianut oleh Homans
dan Blau yang tidak memusatkan perhatiannya pada tingkat kesadaran subyektif
atau hubungan-hubungan timbal balik yang bersifat dinamis antara tingkat
subyektif dan interaksi nyata seperti yang diterjadi pada interaksionisme
simbolik.
Pertentangan teori pertukaran sosial individualistis dan
kolektivistis
Pertentangan yang terjadi ini merupakan
akibat dari tumbuhnya pertentangan antara orientasi individualistis dan
kolektisvistis. Homans mungkin merupakan seseorang yang sangat menekankan pada
pendekatan individualistis terhadap perkembangan teori sosial. Hal ini tentunya
berbeda dengan penjelasan Levi-Strauss yang bersifat kolektivistis khususnya
mengenai perkawinan dan pola-pola kekerabatan.
Levi-Strauss merupakan seorang ahli antropologi yang
berasal dari Prancis, ia mengembangkan suatu perspektif teoritis mengenai
pertukaran sosial dalam analisannya mengenai praktek perkawinan dan sistem
kekerabatan masyarakat-masyarakat primitif.
Suatu pola umum yang dianalisanya adalah seorang pria
mengawini putri saudara ibunya. Suatu pola yang jarang terjadi adalah orang
mengawini putri saudara bapaknya.
Pola yang terakhir ini dianalisa lebih lanjut oleh lanjut
oleh Bronislaw Malinowski dengan pertukaran nonmaterial. Dalam menjelaskan hal
ini Levi-Strauss membedakan dua sistem pertukaran yaitu restricted exchange dan generalized
exchange. Pada restricted exchange,
para anggota kelompok dyad terlibat
dalam transaksi pertukaran langsung, masing-masing anggota pasangan tersebut
saling memberikan dengan dasar pribadi. Sedangkan pada generalized exchange, anggota-anggota suatu kelompok triad atau yang lebih besar lagi,
menerima sesuatu dari seorang pasangan lain dari orang yang dia berikan sesuatu
yang berguna.
0 Comments